WELCOME TO MY SIDE EVERY ONE

WELCOME TO MY SIDE

you could read some articles here

Rabu, 30 Juni 2010

HIKAYAT PEMUDA DESA

Kisah ini berawal dari pandangan mata seorang pemuda yang tak sengaja melihat keanggunan seorang gadis yang baru ia lihat dihadapannya. Munculah rasa getar berbeda dalam hati pemuda itu setelah melihat gadis itu, dan sesampai di rumah merasa tidak nyaman seperti perasaan hati yang biasanya. Ratna, nama gadis yang membuat hati Irvan tidak menentu itu. Sungguh bagai serum anastesi wajah Ratna yang membuat Irvan seakan tidak sadar ketika melihatnya. Dalam hati Irvan hanya ada tanya, siapakah gadis ini? Gadis yang sederhana nan teduh sekali wajahnya, mata yang tenang dan perangai yang anggun. Layaknya seorang pemuda yang sedang dilanda rasa penasaran dan rasa ingin memiliki gadis dambakannya. Maka Irvan dengan semangat mencari tahu tentang diri Ratna ini. Pada suatu ketika di hari yang beruntung lainnya maka bertemulah lagi antara Ratna dengan Irvan. Hati dan Jantung Irvan seakan ingin keluar, saking senangnya bertemu dengan gadis yang beberapa waktu belakangan ini mengganggu alam pikiran Irvan. Terjadilah dialog diantara keduanya :
Irvan: selamat pagi nona, bolehkah aku mengetahui siapa namamu ? (sambil terbata-bata dalam berkata karena gugup)
Ratna: pagi juga, kayaknya kita pernah bertemu sebelumnya. Memang aku baru datang ke desa ini sebulan yang lalu. Sebelumnya aku tinggal di desa tetangga. Namaku Ratna mas. Mas sendiri siapa?(dengan pandanagan malu-malu memandanag wajah Irvan)
Irvan: namaku Irvan ( dengan wajah berseri-seri ketika menjawabnya)
Senang sekali aku bisa tahu nama mu rat, aku setelah bertemu kamu yang pertama dulu ingin sekali tahu siapa dirimu.
Setelah sesampainya di rumah Ratna pun mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami oleh Irvan beberapa waktu sebelumnya, akhirnya mereka berdua pun masuk ke dalam cinta pada pandangan pertama. Di hari berikutnya mereka seri ng kali bertemu di desa yang tenang itu disela-sela waktu mereka setelah membantu orang tua mereka di lading. Mereka sering bertemu di bawah pohon kenari dekat balai desa tersebut. Suatu ketika dalam pertemuan mereka berbicara:
Irvan: rat, kita sudah cukup lama kenal dan kita pun sudah dekat. Usia kita juga sudah sampai pada waktunya. Maukah engkau menjadi pendamping dalam hidupku?
Ratna: iya, aku mau menerima apa yang engkau ucapkan itu aku sebenarnya dari awl bertemu denganmu sudah merasakan hal yang berbeda dalam hati ku. Mungkin ini yang kita rasakan adalah cinta.
Akhirnya setelah mereka mengikat komitmen dalam cinta, maka Irvan segera pergi ke rumah Ratan untuk melamar Ratna kepada orang tuanya. Namun, apa yang didapat oleh Irvan. Yang dia dapat hanya olok dan cemoohan dari orang tua Rtana. Mereka melakukan hal demikian karena Irvan adalah orang yang tidak terpandanag dalam strata social di desanya, hal itu berbanding terbalik dengan kehidupan Ratna yang tergolong datang dari keluarga terhormat di desanya. Maka cinta Ratna dan Irvan berubah menjadi derita yang tiada tara sakitnya. Maka hari-hari dari keduanya hanya dilalui dengan tangis dan derai air mata. Kalau boleh dikata airmata berubah menjadi darah karena sakitnya cinta yang terhalang didinding restu dari sang orang tua Ratna. Orang tua Ratna pun tidak tinggal diam untuk menghibur anaknya agar bisa melupakan pemuda yang dicintainya tersebut dengan menjodohkan dengan beberapa anak sodagar teman-temannya. Namun, hati Ratna sudah terkunci rapat kepada pria lain, yang ada hanya senyum dan kelembutan hati Irvan yang ada di dalam hati dan cintannya.
Dengan rasa cinta dan keadilan orang tua Rtana, maka terbukalah pintu restu orang tua Ratna kepada Irvan. Mereka sadar bahwa kebahagiaan itu tidak mampu dinilai dari kejayaan atau harta semata. Memang harta sangat penting dalam kehidupan, namun kebahagiaan adalah nyawa dari tumpukan harta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar