WELCOME TO MY SIDE EVERY ONE

WELCOME TO MY SIDE

you could read some articles here

Rabu, 30 Juni 2010

KAJIAN PUISI KATA

I. BIOGRAFI BAKDI SOEMANTO
Bakdi Soemanto, yang pada ijazahnya ditulis C. Soebakdi Soemanto, dilahirkan di Sala, 29 Oktober 1941, tamat dari SMA bagian A (Sastra) di Sala, ia melanjutkan kuliah di jurusan sastra Inggris, fakultas sastra UGM (S1), kemudian mendapatkan kesempatan melanjutkan studi pada jenjang S-2, jurusan sastra Indonesia dan Jawa(1985), studi pada jenjang S-3 ia selesaikan pada tahun 2001 dan pangkat professor ia capai pada tahun 2004 pada fakultas ilmu budaya, UGM.
Selama 3 semester ia bertugas sebagai dosen tamu di Oberlin College, Ohio dan Northern Illinois University, Chicago (1986-1987) memberikan kuliah sastra Indonesia lewat terjemahan. Beberapa kali diundang menyajikan makalah pada seminar seni pertunjukan yang diselenggarakan oleh ASEAN dan SPAFA di Singapura dan Bangkok.
Sekarang ia adalah dosen tetap pada jurusan sastra inggris, fakultas ilmu Budaya UGM dan pengkajian Seni pertunjukan serta pengkajian Amerika, sekolah Pasca Sarjana UGM, serta Pasca Sarjana UNDIP, Semarang dan STSI, Sala.
Sejak sebelum menjadi mahasiswa Bakdi sudah suka menulis puisi dan cerpen. Puisinya dimuat dalam majalah Basis, harian kedaulatan rakyat ada yang masuk beberapa buku kumpulan puisi bersama seperti Tonggak, Tugu, dan ada yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam On Foreign Shore terbitan lontar.
Disamping puisi, naskah drama dan cerpennya sudah diterbitkan dalam beberapa kumpulan cerpen dan ia juga menulis telaah sastra dan drama serta cerita rakyat.

KATA
Karya: Bakdi Soemanto (1974)

Seribu kata
Menggebu
Lewat jari
Yang dipanggang mentari

Punggung bumi meleleh
Gedung dan kehidupan rata
Dalam cahya hari
Tak ramah

Didalam genggam
Kehidupan gemetar
Dalam sajak
Kehidupan mencampak busur
Dan baris-baris kata
Adalah bekas jejak nafas
Yang enggan lepas
Dari dengus desah

II. PARAFRASE
Sebuah ungkapan dari si aku(penyair) yang menggambarkan segala keinginan yang disampaikan lewat tulisan tangan dengan dituangkan lewat kata-kata yang ditulisnya sendiri dengan semangat yang tinggi.
Dengan kata itu seakan-akan gedung bumi serta cahya matahari tidak setuju dengan apa yang diucapkannya itu.
Kehidupannya seolah-olah dalam genggaman kata. Hidupnya seakan tidak perduli dengan urusan bumi.
Dan baris kata yang ditulisnya tidak akan lepas dari hidupnya, meskipun mati tetap ada.

III. ANALISIS

3.1 Analisis Bentuk
a. Tipografi
Pada puisi”Kata” ini tipografinya menggunakan susunan bait. dan tidak menggunakan susunan baris.
b. Bunyi
Bunyi-bunyi pada puisi ini didominasi oleh bunyi asonansi a,i,u bunyi aliterasi r,s,k,h dan bunyi menasal. yang menggambarkan suasana sunyi, tenang, syahdu, menegangkan, mengesankan.
Misalnya pada baris pertama sampai keempat didominasi bunyi a,z,u yang dapat membangun suasana syahdu dan mengasankan.
Pada baris lima sampai ke delapan suasana yang ditimbulkan suasana yang menegangkan dan menimbulkan keserasian makna.
c. Kata
- Konkrit
1. kata 6. cahya
2. jari 7. sajak
3. mentari 8. busur
4. bumi 9. nafas
5. gedung
- Kata Abstrak
1. Mencampak
- Diksi
1.seribu kata
2.dipanggang mentari
3.punggung bumi
4.mencampak busur
5.jejak nafas
6.dengus desah
d. Kalimat atau Baris
Pada puisi”Kata” terdiri dari 16 baris, menggunakan susunan bait dan tidak mempunyai sajak yang beraturan
e. citraan dan simbol
1. Citraan
- Citraan Visual
1. Pada baris ke lima :punggung bumi meleleh
2. Pada baris ke enam :gedung dan kehidupan rata
Citraan Audio
1.Pada baris ke empatbelas :adalah bekas jejak nafas
2.Pada baris ke enambelas :dari dengus desah
- Citraan Gestur/Kinestetik
1. Pada baris ke dua dan tiga :mengggebu, lewat jari
- Citraan Perasaan
1. Pada baris ke duabelas :kehidupan mencampak busur
2. Simbol
Seribu kata : beribu-ribu ucapan
dipanggang mentari : semangat yang membara
punggung bumi : pusaran bumi
mencampak busur : tidak peduli pada hidup

f. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa yang terdapat pada puisi”Kata” ini antara lain:
1. Pada baris ke empatbelas :bekas jejak nafas
2. Pada baris ke enambelas :dari dengus desah

3.2 Analisis Isi
a. Nada Bicara
Nada dan suasana bicara si penyair dalam puisi ini sangat syahdu dan jelas, bahasanya juga agak mudah dipahami. Pada dasarnya puisi ini melukiskan segala keinginan si aku dituangkan lewat kata- kata sehingga sangat cocok untuk dijadikan renungan untuk para pembaca.
b. Tema
Puisi”Kata” karya Bakdi Soemanto mengangkat tema tentang perjalanan hidup manusia yang diungkapkan lewat kata.
c. Amanat
1. Puisi ini ingin menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki cara tersendiri dalam menjalani hidup, yang dibahas disini cara yang dilakukan melalui media kata.
2. Dengan kata- kata, manusia bias menuangkan segala keinginannya
3. Dengan kata yang dulunya diucapkan, hal itu masih akan terkenang sepanjang hidupnya.

IV. Penutup
Puisi”Kata” ini berkaitan erat dengan keadaan atau kenyataan sekarang ini dan sesuai dengan perkembangan kondisi yang ada disekitar kita hal ini nampak dari isi dari puisi ini yang dalam penggambarannya bahwa perjalanan hidup seseorang yang dituangkan dalam kata- kata dan kata yang ia tulis tersebut masih tetap dikenang sampai akhir hayatnya.
Dengan adanya puisi “Kata” ini penyair berharap agar yang terkandung dalam puisi ini dapat memahami maksudnya dan dapat mengambil nilai yang terkandung didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar