WELCOME TO MY SIDE EVERY ONE

WELCOME TO MY SIDE

you could read some articles here

Rabu, 30 Juni 2010

OBSERVASI

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai obsever dan obyek yang diobservasi yang dikenal sebagai observee.
Dalam kegiatan penelitian dengan teknik observasi sebagai alat pengumpul data terdapat dua faktor yang harus diperhatikan.
Pertama : pengamatan observer adalah benar, hal ini dapat dilakukan apabila observer menguasai bidang ilmunya.
Kedua : ingatan observer dapat dipertanggungjawabkan, hal ini dapat ditingkatkan apabila observer selalu segera mencatat apa yang telah berhasil diamati dan dibantu dengan peralatan elektronik.
Di dalam pengumpulan data dengan teknik observasi beberapa hal perlu dicermati dan dipertimbangkan. Hal-hal tersebut antara lain:

Alat Penelitian Ilmiah
Observasi akan menjadi alat penelitian ilmiah apabila:
a.Mengabdi pada tujuan penelitian ilmiah yang telah dirumuskan. Rumusan penelitian sangat diperlukan dalam usaha mengarahkan jenis data apa saja yang harus diamati dan dicatat.
b.Direncanakan secara sistematis, termasuk didalamnya tahapan apa saja yang harus dilakukan, bilamana dan dimana serta kepada apa/siapa observasi dilakukan.
c.Dicatat dan dihubungkan secara sistematis dengan proporsi yang lebih umum, tidak hanya dilakukan untuk memiliki rasa ingin tahu semata. Apabila dimungkinkan hubungkan dengan apa yang terjadi sebelumnya dan dugaan apa yang akan terjadi di masa mendatang.
d.Dapat diuji dan dikontrol validitas, reliabilitas dan ketelitiannya. Untuk itu pencatatan dan perekaman data harus dilakukan dengan segera.

Ciri Observasi dalam Metodologi Riset
a.Mempunyai arah yang khusus
b.Dilakukan dengan suatu sistematika, bukan sesuka hati
c.Bersifat kuantitatif, mencatat jumlah peristiwa tentang tipe tertentu
d.Melakukan pencatatan dengan segera, bukan mengandalkan menyandarkan diri pada ingatan
e.Menuntut suatu keahlian, artinya dilakukan oleh seseorang yang memang sudah terlatih untuk melakukan itu
f.Hasi observasi dapat dicheck dan dibuktikan

Petunjuk untuk Mengadaka Observasi

a.Kuasai pengetahuan apa yang akan diobservasi
b.Selidiki tujuan umum dan tujuan khusus untuk menentukan apa yang harus diobservasi
c.Buat suatu cara untuk mencatat hasil observasi (dalam bentuk check list, daftar ataupun bentuk yang lain)
d.Adakan dan batasi dengan tegas, macam yingkat kategori yang akan digunakan (misalnya dengan skor)
e.Lakukan observasi secermatnya dan bersifat kritis
f.Lakukan pencatatan setiap gejala secara terpisah
g.Apabila mempergunakan alat pencatat atau perekam yang lain periksa, cermati dan kuasai bagaimana pengoperasiannya sebelum melakukan observasi

Beberapa Jenis Teknik Observasi
Didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus mempertimbangkan keadaan dan masalah yang terlibat didalamnya. Jenis tersebut adalah:
a.Observasi partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati. Pelaku peneliti seolah-olah merupakan bagian dari mereka. Selama peneliti terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek, ia harus tetap waspada untuk tetap mengamati kemunculan tingkah laku tertentu.
Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan msyarakat dan pendapat mahasiswa.
b.Observasi nonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemuncuan tingkah laku yang terjadi
Contoh: Penelitian tentang evakuasi korban tanah longsor di Samigaluh, Yogyakarta.
c.Observasi sistematik (Observasi berkerangka)
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat factor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu.
Kendala yang dihadapi adalah:
1.Ruang lingkup yang lebih sempit, kesempatan/waktu sangat pendek
2.Memerlukan observer banyak, dengan tugas khusus
3.Mempergunakan alat pencatat mekanik (tustel, tape recorder, video kamera).
d.Apabila situasi dan kondisi observe dikendalikan
Didalam pelaksanaannya beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan:
1.Observer dihadapkan pada situasi perangsang yang dibuat seragan untuk semua observe
2.Situasi tersebut dibuat sedemikian rupa untuk memungkinkan timbulnya variasi tingkah laku yang akan diamati oleh observer
3.Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observe tidak tidak mengetahui maksud yang sebenarbya dari observasi
4.Observer atau alat pencatat membuat catatan dengan teliti mengenai cara observe mengadakan aksi-reaksi, bukan hanya jumlah aksi-reaksi semata-mata.
Catatan:
Penggunaan alat perekam/mechanical devices akan menimbulkan kemudahan/keuntungan dalam kegiatan observasi.
a.Alat dapat diputar kembali
b.Alat dapat diputar lambat untuk pengamatan cermat
c.Meningkatkan ketelitian pengamatan dan kecermatan

Sebelum mempergunakan alat mechanical devices
a.Baca manual/buku petunjuknya
b.Periksa kelengkapan alat
Beberapa jenis mechanical devices
a.Tustel
b.Video Camera
c.Tape Recorder

Jenis Observasi Berdasarkan atas Cara Pengamatan
Dalam hal ini pelaksanaannya sangat tergantung pada keadaan khususnya apakah merupakan metode observasi partisipan atau nonpartisipan.
Berdasarkan atas cara pengamatan, observasi dibedakan menjadi:
a.Observasi terstruktur
Penelitian diarahkan pada pemustan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dapat disusun pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati. Diluar pedoman tersebut, kejadian lain tidak peru diperhatikan.
Contoh:
Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.
b.Observasi tak terstruktur
Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis.
Contoh:
Penelitian tentang Evakuasi Korban Tsunami di Rajegwesi, Jawa Timur.

Beberapa Sarana Observasi
Berikut adalah beberapa sarana observasi yang telah lazim dipergunakan:
a.Anecdotal Record (Daftar Riwayat Kelakuan)
1.Merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti untuk melakukan hal-hal yang luar biasa (typical behavior)
2.Peneliti mempunyai kebebasan untuk membuat catatan yang dianggap penting
3.Kadang-kadang catatan tidak dibuat oleh peneliti tetapi dilakukan oleh orang lain, misal: Kepala Rumah Penjara
4.Catatan harus dibuat secepatnya setelah terjadi peristiwa istimewa, yang dicatat secara teliti apa dan bagaimana kejadiannya, bukan bagaimana menurut pendapatnya.
5.Memakam waktu yang panjang
6.Sesuai untuk penelitian social.
b.Catatan Berkala
1.Peneliti tidak menstat macam kejadian khusus sebagaimana pada Anecdotal Record melainkam mencatat pada waktu tertentu semua kejadian yang berlangsung
2.Catatan yang diperoleh mungkin tidak seragam.
c.Check List
Suatu daftar yang berisi nama subyek dan factor yang hendak diteliti.
Dengan daftar tersebut dimaksudkan:
1.Untuk mensistematisir catatan observasi
2.Lebih dapat dijamin ketelitian dalam pencatatan
3.Harus dipersiapan dengan sempurna
4.Mudah pengoperasiammya (misalmya: ada / tidak)
d.Rating Scale
1.Semacam check list tetapi diberikan tingkatannya
2.Obsercer cukup member catatan tanda tertentu, pengoperasiannya sederhana
3.Diskripsi panjang lebar tak diperlukan.
Contoh:
Penggunaan waktu ketika mulai pekerjaan
Segera memulai tidak mau kehilangan waktu
Tidak segera memulai pekerjaan
Selalu menyia0nyiakan waktu

Kesesatan yang Sering Terjadi pada Observasi
Observasi merupakan pekerjaan yang berulang kali, melihat dan mencatat kejadian yang sama. Rutinitas pada umumnya membuat/menimbulkan kebosanan dan akhirnya mengakibatkan suatu kesesatan dalam observasi. Kesesatan yang sering terjadi dan tidak segera disadari adalah:


a.Halo Effect
Kesesatan yang dapat terjadi jika observer dalam pencatatannya terpikat oleh kesan-kesan umum yang baik pada observe, sehingga ia tidak melihat pada apa yang seharusnya diamati.
Contoh: Penilaian pegawai tepengaruh oleh kesopanan pada saat menemui, padahal yang dinilai oleh observer pada observe adalah kerajinan.
b.Generoustity Effect
1.Kesesatan terjadikarena keinginan berbuat baik
2.Dalam keadaan ragu-ragu observer mempunyai kecenderungan untuk menilai / mengevaluasi yang menguntungkan subyek
Contoh: Seorang mahasiswa yang seharusnya sudah Drop Out (DO) karena kasihan maka masih diberi perpanjangan.
c.Carry Over Effect
Kesesatan dapat terjadi bila peneliti tidak dapat memisahkan satu gejala dari yang lain, dan jika gejala yang satu kelihatannya timbul baik, gejala lainnya juga dicatat / dicermati dalam keadaan baik, sungguhpun kenyataannya tidak begitu.
Contoh: Karena observer selalu berpakaian sopan dan sederhana dan obsercee pada saat itu juga berpakaian sopan dan sederhana maka memberikan penilaian yang lebih baik.

Tingkat Kecermatan Observasi
Beberapa factor akan ikut berpengaruh pada tingkat kecermatan observasi antara lain:
a.Prasangka dan rasa ingin tahi yang dimiliki oleh observer
b.Terbatasnya pengalaman dan ingatan observer
c.Terbatasnya wilayah pandang observer
d.Keadaan fisik, mental dan indera peneliti pada saat itu
e.Ketangkasan dalam menggunakan alat pencatat
f.Ketepatan alat yang dugunakan pada saat observasi
g.Tingkat ketelitian observasi
h.Pengamatan observer tentang gejala yang diobservasinya.

Limitasi dan Kebaikan Observasi
Harus disadari bahwa tidak ada teknik pengumpulan data yang sempurna jauh dari kekurangan. Demikian pada teknik Observasi memiliki Kelemahan / Limitasi dan Kebaikan:
a.Kelemahan
1.Observasi lngsung tidak sesuai untuk penelitian kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia
2.Mengetahui jika diselidiki, observe mungkin juga untuk suatu maksud tertentu dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya
3.Timbulnya suatu kejadian tidak selalu bersamaan waktu pada saat timbulnya observer berada di tempat
4.Tugas observasi dapat terganngu pada waktu ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya cuaca
5.Terbatasi oleh lama waktu kejadian. Peristiwa dapat berlangsung bertahun-tahun atau sangat pendek, secara secara setempat atau serempak di beberapa tempat. Ini menjadi kesulitan bagi observer untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan.
b.Kebaikan
1.Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam gejala, banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diselidiki melalui observasi langsung
2.Untuk observer, teknik observasi ini lebih sedikit tuntutannya. Bagi orang yang sibuk mungkin tidak keberatan untuk diamati, tetapi mungkin keberatan untuk mengisi jawaban / kuesioner
3.Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.

1 komentar:

  1. contoh observasi itu kyk gmn sih? bisa di kasih tau contohnya ga? butuh contohnya buat tugasssssssssss huhu

    BalasHapus